Rabu, 08 Juni 2011

DUNIA CYBER

Mengupas DUNIA CYBER Dengan NOVEL Kumpulan Cerpen “Addicted to Weblog; Kisah Perempuan Dalam dua Dunia” Karya Labibah Zain.
Oleh: Mimin Mu'minah

1.      Apa yang dimaksud Realitas dalam dunia cyber
Realitas adalah kenyataan, sesuatu yang nyata. Dibawah realitas ada meta realitas (seperti seseorang melihat warna hijau secara nyata, apabila ada orang lain melihat warna hijau lagi dengan sorotan cahaya yang lebih gelap apakah dia akan melihat warna hijau itu hijau juga?)  dan hiper realitas (terlalu berlebih-lebihan dari realitas yang ada, seperti yang terjadi pada iklan-iklan) . Dalam dunia maya yang disebut realitas hanyalah komputer, laptop, dan orang yang mengoperasikannya. Sedangkan apa yang ada dalam dunia cyber adalah cerita tentang realitas itu sendiri.  Suatu realitas apabila diceritakan di dunia maya akan berbeda-beda menurut versi orang yang menceritakannya dan menuliskannya, terkadang seseorang bisa melakukan meta realitas, atau malah hiper realitas (terlalu berlebih-lebihan).
Seperti dalam cerpen” Perempuan dalam dua etalase” dalam novel “Addicted to Weblog; Kisah perempuan Dalam dua Dunia”, dimana  peran Sinta yang cantik dan molek dengan seorang perempuan bersuami dan beranak (mengaku sebagai laki-laki) yang mengaku jatuh cinta yang tergila-gila dengan Sinta dan mereka berjanji akan bertemu, tapi ternyata Sinta hanyalah sosok semu yang tidak berani menunjukkan realitas dirinya. Sinta hanya berani dengan webcamnya menari-nari sensual dalam etalase elektronik (komputer), dengan kerlingan matanya dapat mengubah dunia menjadi begitu canggih. Akhirnya sang perempuan kecewa dengan percintaannya yang semu dan kembali kepada realitas aslinya sebagai istri dan seorang ibu.

2.      Apa yang dimaksud Identitas didunia cyber
Dunia cyber telah menciptakan perubahan besar dalam pemahaman kita tentang diri dan identitas. Setiap individu dalam dunia maya  bisa mempunyai identitas yang berbeda antara di dunia nyata dan di dunia mayanya. Mereka membuat identitas barunya dari bentukan  dirinya sendiri. Hal ini disebabkan karena struktur dunia maya membuka ruang yang lebar  bagi setiap orang  secara artifisial untuk menciptakan konsep diri dan identitasnya. Berarti Identitas dalam dunia cyber adalah bentuk dari gambaran dirinya sendiri atau seseorang sesuai dengan kehendak orang yang membuat identitas tersebut, apakah beliau akan menunjukkan identitas secara jujur atau dia akan bersembunyi dibalik identitas buatannya. Apabila setiap orang dapat menciptakan berbagai identitas dirinya secara tak berbatas, maka hakikat identitas itu sendiri tidak ada lagi. Selanjutnya, akibat dari kekacauan identitas akan mempengaruhi persepsi, pikiran, personalitas, dan gaya hidup setiap orang. Apabila setiap orang bisa menjadi siapapun, sama artinya semua orang bisa menjadi beberapa orang yang berbeda pada saat yang sama. Artinya tidak ada lagi identitas. Tapi, itulah realitas yang terjadi di dunia maya/ cyber, semua orang bisa bermain identitas, bersembunyi dibalik identitas. Yang ada dalam dunia maya adalah permainan identitas, berupa identitas baru, identitas palsu, identitas ganda.
Seperti dalam novel “Addicted to Weblog; Kisah perempuan Dalam dua Dunia”, dalam cerpen berjudul ”Perempuan itu bernama Sintamenceritakan seorang Sinta bersembunyi dibalik wanita yang cantik, menarik, seksi dan lain-lain untuk memikat para laki-laki di dunia mayanya, terutama Arjuna yang tergila-gila terhadapnya. Padahal, di dunia nyata, Sinta hanyalah seorang perempuan yang tidak cantik, pipi tembong sebelah dan beranak satu tanpa suami. Kisah berakhir dengan kematian Arjuna yang bunuh diri karena ditolak cintanya oleh Sinta. Ini akibat kebohongan Sinta pada Arjuna dengan Sinta telah membuat identitas yang palsu. Dan dalam cerpen “ Perempuan dan Lelaki Maya”, Seorang tokoh Sinta lagi yang bersembunyi dibalik identitasnya dan tidak pernah menampilkan photo dalam ruang-ruang komunikasi di dunia mayanya, dengan mengaku sebagai gadis, berhasil menjerat cinta Arjuna (mantan pacar ketika SMA) padahal dia adalah perempuan beristri, dan suami Sinta sendiri karena cemburu pada istrinya mengacaukan weblog-weblog teman-teman Sinta tanpa menunjukkan identitasnya, dan seringkali menggunakan nama orang lain untuk mengacau weblog-weblog tersebut.  
 Permainan identitas palsu sangat erat dalam dunia maya, hal ini berakibat fatal dengan bermunculannya tidak kejahan, penipuan, penculikan dan lain-lain. Karena pemalsuan identitas tersebut banyak di manfaatkan oleh orang-orang yang berniat jahat dan tidak bertanggungjawab. Padahal salah satu etika berinteraksi dengan internet adalah tidak boleh menggunakan identitas palsu, tapi karena tidak adanya control identitas yang paten dan kebebasan di dunia maya dalam menentukan identitas, maka pemalsuan identitas  tidak bisa dihindari.

3.      Apa yang dimaksud Komunitas di ruang cyber
Komunitas dalam dunia cyber adalah sekelompok individu yang terhubung di dunia maya/cyber melalui komputer yang terkoneksi dengan internet, mereka mempunyai tujuan yang sama, hobi yang sama, dengan segala konsekuensinya. Mereka berkomunikasi, berdiskusi, berinteraksi melalui dunia maya. Komunitas maya adalah komunitas-komunitas yang lebih banyak muncul di dunia komunikasi elektronik daripada di dunia nyata atau realita, mereka biasa berkomunikasi secara bersama-sama walau mereka hanya duduk di depan computer, laptop, hp ditempat yang berbeda-beda. Ruang chatting, e-mail, milis, dan kelompok-kelompok diskusi via elektronik adalah beberapa contoh tempat-tempat yang dapat dipakai oleh komunitas untuk saling  berkomunikasi. Orang-orang yang tinggal di berbagai penjuru dunia yang memiliki ketertarikan yang sama dapat berkumpul untuk membicarakan topik yang menarik perhatian bersama tersebut dalam dunia maya. Komunitas-komunitas tersebut berdiri sesuai dengan kebutuhan
Seperti halnya yang dilakukan seorang ibu rumah tangga dalam cerpen “Perempuan Dalam Dua Dunia”, dalam novel “Addicted to Weblog,” yang menceritakan sang istri mempunyai aktifitas ngeblog dan masuk dalam komunitas ‘Blogfam’. Beliau melakukan komunikasi dengan teman-temannya di penjuru dunia dengan fasilitas internet. Mereka berdiskusi tentang sesuatu masalah, konsultasi, dan lain-lain. Dia juga rajin melakukan Blogwalking, memberikan komentar, menjawab komentar dan lain-lain. Hampir semua aktifitas dunia nyatanya dicurahkan ke weblognya, menanyakan resep, mendesain rumah, menanyakan obat untuk anak yang sakit, sampai berdiskusi isu-isu terkini. Beliau juga mempelopori ibu-ibu lingkungan sekitarnya untuk membuat weblog juga, karena menurutnya weblog banyak sekali manfaatnya, tidak hanya untuk penyalur hobi belaka tapi juga sangat bagus untuk menambah pengalaman dan pengetahuan, bahkan untuk bisnis.

4.      Apa yang dimaksud Ruang dalam dunia cyber
Teknologi informasi dan komunikasi yang tergabung dengan internet telah membuka kemungkinan munculnya berbagai aktivitas di seluruh bidang dan kategori. Dunia cyber adalah ruang tanpa batas, sebagai manifestasi sistem informasi dan telekomunikasi yang terpadu dalam suatu jaringan global. Manusia bisa dengan mudah melakukan aktifitasnya tanpa di batasi ruang dan waktu. Sebagaimana  pemikiran McLuhan (pemikir ilmu komunikasi asal Kanada) mengenai Desa Global (global village).  Dunia cyber telah berhasil mewujudkan apa yang oleh McLuhan disebut sebagai “Kampung Global”. Sebuah dunia yang tidak lebih hanya sebesar layar kaca yaitu komputer atau laptop yang telah menjamur saat ini, bahkan saat ini hp juga dapat terkoneksi dengan jaringan internet. McLuhan memandang optimis  hal ini bisa dilakukan,  untuk mempermudah manusia dalam menjelajahi dunia tanpa batasan ruang dan waktu, hanya dihadapan komputer atau laptop saja, apalagi hp sudah semakin canggih.
Ruang dalam dunia cyber begitu luas  sepertinya tanpa batas. Orang bisa melakukan apa saja hanya dengan didepan komputer. Sebenarnya ruang dalam dunia maya/cyber sama dengan ruang dalam dunia, bedanya mereka tidak bertemu, bertatap muka.   Ruang-ruang dalam dunia cyber sendiri adalah tempat dimana para individu bisa melakukan komunikasi, berinteraksi dan berdiskusi dengan orang-orang di seluruh dunia dalam waktu yang bersamaan ataupun tidak, tanpa harus bertemu muka dalam dunia nyata.  Ruang-ruang tersebut adalah weblog, millis, chatting, email, yahoo massanger, facebook, frendster dan lain-lain.
Disamping itu ada juga ruang searching, browshing, dimana orang bisa mencari informasi yang diinginkan, seperti dengan mesin google, ask.com dan lainnya. Kita juga dapat mengunjungi ruang–ruang perpustakaan maya/digital tanpa harus pergi ke perpustakaan yang bersangkutan, berjualan online tanpa harus mempunyai toko dan kios, dan lain sebagainya.
Seperti yang dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam novel “Addicted to Weblog; Kisah perempuan Dalam dua Dunia”, mereka berselancar di dunia maya dengan asyiknya, mengunjungi kampung-kampung maya, memasuki ruang-ruang berkomunikasi, berinteraksi, berdiskusi dengan individu-individu di seluruh penjuru dunia tanpa batasi ruang dan waktu, berikut konsekuensi-konskuensi yang didapatnya. Tidak seperti zaman dulu ibu-ibu ngerumpi di teras-teras rumah atau tempat-tempat tertentu, di zaman tehnologi informasi ini ibu-ibu cukup duduk didepan komputer yang terkoneksi dengan internet, bisa ngobrol atau ngerumpi dengan teman-teman di penjuru dunia.

Sumber Bacaan
Zain, Labibah, Kumpulan Novel Addicted to Weblog; Kisah Perempuan Dalam Dua Dunia, (Jakarta: Pustaka Populer Obor, 2005).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar